Nama
: Sonia Maria Fransiska
Kelas
: 3ea18
NPM
: 16210647
TEMA : Kepuasan Konsumen
Terhadap Pelayanan Mini Market di Indonesia
Dijaman seperti ini Sekarang ini sudah banyak bermunculan
para usaha waralaba berbentuk mini market seperti Alfamart dan Indomaret .
karena usaha waralabasatu pilihan investasi untuk orang-orang
yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup
piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
pelayanannya lebih memuaskan, kelengakapan barang dagangannya, pilihan yang
bervariasi, tempat yang nyaman, adanya promosi barang yang menggiurkan dan
harga terjangkau. Tetapi dengan ini bukan berarti warung-warung kecil mundur
atau gulung tikar, tetapi mereka tetap berusaha terus-menerus untuk memberi
pelayanan semaksimal mungkin sehingga bisa menarik
perhatian konsumen kembali.
JURNAL 1
Analisis
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi
Tema
: Kepuasan Konsumen
Masalah : Pelayanan kepuasan konsumen terhadap Alfamart Bekasi
Masalah : Pelayanan kepuasan konsumen terhadap Alfamart Bekasi
Judul
: Analisis terhadap kepuasan konsumen terhadap Alfamart Bekasi
a.
Latar belakang
Pelayanan
konsumen sangat penting artinya bagi suatu perusahaan , karena tanpa
konsumen, maka tidak akan terjadi transaksi diantara keduanya . Untuk itu
kegiatan pelayanan , perusahaan haruslah berorientasi pada kepuasan
konsumen.
b.
Rumusan Masalah
·
Bagaimana
kualitas karyawan pada Alfamart Bekasi ?
·
Bagaimana
kepuasan konsumen terhadap Alfamart Bekasi ?
·
Apakah
terdapat pengaruh kualitas pelayanan karyawan terhadap konsumen pada Alfamart
bekasi ?
c.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui kualitas pelayanan karyawan pada Alfamart bekasi
2.
Untuk
mengetahui kepuasan konsumen terhadap Alfamart bekasi
3.
Untuk
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan karyawan terhadap kepuasan konsumen pada
alfamart bekasi
d.
Metode
penelitian yang digunakan adalah
Metode
survey dengan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menyatakan
hubungan
sebab akibat, diantara variabel X (kualitas pelayanan karyawan) akan
mempengaruhi variabel Y (kepuasan konsumen) yang diteliti secara sistematis dan
akurat.
Kelebihan:
1. Tempatanya terjangkau
2. Karyawannya ramah
3. Selalu benar dalam
menghitung pembelian
4. Terkadang mengadakan
potongan – potongan harga
Kelemahan:
1. Barang kurang lengkap
2. Sarana dan prasaran
yang terkadang tidak berfungsi
3. Tidak adanya orang
untuk menjaga parkir
Analisis:
Terkadang
ada saja barang yang tidak barang yang sedang dibutuhkan yang di jual di
alfamart.
Harus
lebih ditingkatakan lagi produk-produk yang dikirim oleh distributor agar
kebutuhan konsumen tetapa tersedia di alfamart sehingga konsumen tidak memilih
tempat lain karena kebutuhan mereka sudah tersedia di alfamart terdekat.
JURNAL
2
ANALISIS
JURNAL KEPUASAN KONSUMEN PADA ALFAMART KELAPA DUA, DEPOK
Tema : Kepuasan Konsumen
Judul : Analisis Kepuasan Konsumen Pada Alfamart Kelapa Dua, Depok
Pengarang : Dewi Tri Fanny
Tahun : 2011
a) Latar Belakang Masalah:
Dalam dunia usaha sekarang, persaingan dibidang bisnis eceran sangat ketat, dan jumlahnya semakin bertambah, maka pihak Alfamart harus tanggap terhadap bagaimana cara memberikan pelayanan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih toko untuk berbelanja sehingga konsumen memperoleh suatu kepuasan.
b) Masalah:
- Bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh Alfamart dalam melayani konsumen? Apakah sudah cukup baik atau belum.(Meliputi fasilitas fisik, peralatan, penampilan karyawan, dan materi promosi)
- Apakah para konsumen sudah merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh Alfamart.
c) Tujuan Riset:
Mengetahui seberapa besar pengaruh dari 8 dimensi seperti harga, lokasi, kualitas, atribut fisik toko, sehingga Alfamart dapat menjaring konsumen untuk berbelanja , sehingga konsumen mendapatkan kepuasan ketika berbelanja di Alfamart.
d) Teori dan Penelitian:
Tingkat kepuasan konsumen atas suatu pelayanan dapat diukur dengan membandingkan antara harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diinginkannya dengan kenyataan yang diterimanya atau dirasakannya.
e) Metode Penelitian:
Metode Chi Square dan Skala likert
f) Ruang Lingkup Materi
Meliputi:
a. Kepuasan konsumen
b. Service pelayanan yang diberikan Alfamart
c. Tingkat kesesuaian layanan
g) Aktivitas / Kegiatan:
Melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari 8 dimensi seperti harga, lokasi, kualitas, atribut fisik toko, sehingga Alfamart dapat menjaring konsumen untuk berbelanja , sehingga konsumen mendapatkan kepuasan ketika berbelanja di Alfamart.
h) Analisis:
Kemudahan dan kelengkapan penyediaan berbagai produk, tanggung jawab atas kualitas dan penetapan harga, serta tanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli merupakan faktor-faktor paling sesuai antara apa yang diharapkan dengan apa yang dirasakan konsumen.
JURNAL
3
Analisis
Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada
Alfamart dan Indomaret Bekasi
Alfamart dan Indomaret Bekasi
Tema
: Kepuasan konsumen
Masalah : mencari tahu variabel yang dominan dengan menguji variabel-variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada usaha ritel minimarket Alfamart Dan
Indomaret
Judul : Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Alfamart dan Indomaret Jakarta Selatan
Pengarang : HENDRIKUS ARINANDA
Tahun : 2010
Masalah : mencari tahu variabel yang dominan dengan menguji variabel-variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada usaha ritel minimarket Alfamart Dan
Indomaret
Judul : Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Alfamart dan Indomaret Jakarta Selatan
Pengarang : HENDRIKUS ARINANDA
Tahun : 2010
a)
Latar Belakang
Masalah
Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat.
Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan yang signifikan
serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Perkembangan perekonomian memegang peranan yang penting dalam mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang maju
khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor
termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan ritel di Indonesia
menjadi usaha ekonomi berskala besar. Di sisi lain juga terjadi pergeseran gaya
hidup dari tradisional menjadi modern, sehingga menciptakan perubahan pola
belanja konsumen terutama di kota Jakarta.
Bentuk
usaha ritel yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah minimarket. Dewasa
ini bermunculan minimarket dengan berbagai fasilitas yang semakin lengkap. Pada
dasarnya keberhasilan usaha ritel terletak pada penyediaan produk sehari-hari,
baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau terutama bagi
masyarakat berpenghasilan sedang.
Dengan
melihat banyaknya keinginan konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar
bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan ritel minimarket di Wilayah
Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hal ini disebabkan karena letak daerah yang
strategis dan dikelilingi oleh komplek perumahan. Dalam hal ini penulis ingin
mengetahui kepuasan konsumen dengan mempertimbangkan variabel-variabel
pembentuk kepuasan konsumen dalam berbelanja di ritel minimarket Alfamart dan
Indomaret.
b) Tujuan
Penulis
ingin mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen dan juga ingin
mengetahui variabel yang paling dominan dalam membentuk kepuasan konsumen pada
ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
c) Metode Penelitian
Metode
Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, yaitu
penelitian deskriptif. Maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
survei, yaitu teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung.
Survei dilakukan kepada para konsumen ritel minimarket Alfamart yang terletak
di Jalan Bintaro Permai Raya No. 44 dan Jalan Merpati Raya No. 1, ritel
minimarket Indomaret yang terletak di JalanPesanggrahan Raya No. 3 dan Jalan M.
Saidi Raya No. 109 dengan mengajukan kuesioner kepada 100 orang responden.
Teknik
pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Penelitian terhadap pernyataan
diberi
bobot
nilai 5 untuk penilaian Sangat Setuju, bobot nilai 4 untuk penilaian Setuju,
bobot nilai 3 untuk penilaian Cukup Setuju, bobot nilai 2 untuk penilaian Tidak
Setuju, bobot nilai 1 untuk penilaian Sangat Tidak Setuju.
d) Variabel Penelitian
Indikator
pengukur variabel yang digunakan adalah variabel lokasi, variabel promosi,
variabel harga, variabel kelengkapan produk, dan variabel pelayanan
e) Metode Analisis Data
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode statistik dengan mengggunakan analisis
validitas dan reliabilitas, analisis faktor, analisis korelasi. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 11.0.
g) Kesimpulan
Dari
lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket
Alfamart danIndomaret adalah signifikan.
2.
Variabel lokasi, promosi, harga, kelengkapan produk, dan pelayanan mampu
membentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
3.
Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel
minimarket Alfamart dan Indomaret adalah variabel harga.
h) Saran
Berdasarkan
kesimpulan diatas, maka dapat dijadikan acuan bagi para pengusaha ritel untuk
dapat memenuhi kepuasan konsumennya . dimana variabel yang paling dominan
adalah variabel harga. Maka sebaiknya para pengusaha ritel menggunakan harga
sebagai pembentuk kepusan konsumennya, sehingga nantinya makin banyak konsumen
yang berbelanja di ritel mereka.
LATAR BELAKANG MASALAH
ANALISIS
MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET
LATAR
BELAKANG MASALAH
Sejalan dengan
perkembangan yang berlangsung di Indonesia saat ini dari tahun ke tahun proses
pemenuhan akan kebutuhan hidup terutama yang menyangkut mengenai kebutuhan
primer serta sekunder meningkat terus menerus. Hal ini menyebabkan manusia yang
berperan sebagai konsumen menginginkan proses pembelian barang-barang kebutuhan
sehari-hari agar tercipta lebih mudah, dimana pada saat ini kita semua
mengenalnya sebagai sebuah tempat belanja yang mudah dan langsung. Hal ini
mendorong pengusaha-pengusaha untuk menanamkan modalnya dibidang usaha retail
serta memperluasnya. Dengan munculnya usaha-usaha retail baru tersebut tentu
dapat mempengaruhi pangsa pasar yang sudah ada. Untuk itu maka perlu adanya
peningkatan pelayanan terhadap konsumen serta pemulihan strategi pelayanan yang
tepat agar para konsumen yang telah dikuasai dapat dipertahankan atau bisa
meningkatkan konsumen yang sudah ada tersebut, dengan adanya hal tersebut
ternyata dapat dihadirkan oleh para pelaku bisnis usaha retail yang menempatkan
. saha-usaha retail tersebut yang telah kita kenal dengan sebutan minimarket
dalam skala kecil.
Fenomena
a. Minimarket adalah
perusahaan retail yang bergerak di bidang penjualan produk-produk yang
digunakan oleh para konsumen dalam kehidupan sehari-hari.
b. Banyaknya kebutuhan
primer dan sekunder yang harus dipenuhi oleh para konsumen menyebabkan konsumen
tersebut menginginkan proses pembelian barang yang secara mudah dan langsung.
c. Harga, lokasi dan
hadiah yang ditawarkan oleh produk termasuk faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi minat para konsumen.
Masalah
a. Kemampuan
minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap
harga barang yang dijual.
b. Kemampuan
minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap
kualitas barang yang dijual.
c. Kemampuan
minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap
fasilitas tempat yang memberikan kenyamanan bagi setiap konsumen yang melakukan
transaksi atau melakukan pembelian terhadap barang yang ditawarkan oleh
minimarket tersebut.
d. Kemampuan
minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap
sikap para pegawai minimarket dalam melayani para konsumennya.
e. Menurunnya
tingkat pelayanan sebagai akibat dari kegagalan dalam pelaksanaan pelayanan
yang akan menyebabkan menurunnya jumlah konsumen yang akan datang mengakibatkan
kerugian pada minimarket.
Masalah
dan tujuan Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi
Masalah :
- Kemampuan minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap harga barang yang dijual.
- Kemampuan minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap kualitas barang yang dijual.
- Kemampuan minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap fasilitas tempat yang memberikan kenyamanan bagi setiap konsumen yang melakukan transaksi atau melakukan pembelian terhadap barang yang ditawarkan oleh minimarket tersebut.
- Kemampuan minimarket dalam memberikan pelayanannya bagi kepuasan para konsumen terhadap sikap para pegawai minimarket dalam melayani para konsumennya.
- Menurunnya tingkat pelayanan sebagai akibat dari kegagalan dalam pelaksanaan pelayanan yang akan menyebabkan menurunnya jumlah konsumen yang akan datang mengakibatkan kerugian pada minimarket.
Tujuan Masalah :
- Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen minimarket.
- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari harga produk, lokasi, diskon atau hadiah yang diberikan produk tertentu terhadap konsumen yang datang.
- Bagi penulis untuk menambah pengetahuan serta memperluas wawasan dan bahan perbandingan penelitian selanjutnya .
Teori tentang
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi
Teori Dasar
Kepuasaan konsumen
(
Zeithamal: 2004: dalam Muhammad Rifai Siregar: 2011) merumuskan kepuasan konsumen sebagai “costomer’s
evaluation of a product or service in terms of whether that product or service
has met their needs and expectation”. Dengan demikian kepuasan konsumen
merupakan perilaku yang terbentuk terhadap barang atau jasa sebagai pembelian
produk tersebut. Kepuasan konsumen ini sangat penting karena akan berdampak
pada kelancaran bisnis atau perusahaan. Pelanggan yang merasa puas akan jasa /
produk yang digunakannya akan kembali menggunakan jasa / produk yang
ditawarkan. Hal ini akan membangun kesetiaan pelanggan.
Menurut ( Kottler: 1997: dalam Muhammad Rifai Siregar:
2011 ), Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-
harapannya. Jika produk
tersebut jauh dibawah harapan konsumen maka ia akan kecewa. Sebaliknya jika
produk tersebut memenuhi harapan konsumen, maka ia akan senang. Harapan-harapan
konsumen ini dapat diketahui dari pengalaman mereka sendiri saat menggunakan
produk tersebut, omongan-omongan orang lain, dan informasi iklan yang
dijanjikan oleh perusahaan yang menghasilkan produk tadi.
Yaitu kemauan atau keinginan para
karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen.
Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang jelas, akan
menimbulkan kesan negative yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali jika
kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi suatu yang berkesan
dan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi
ini adalah ( Parasuraman: 2005 dalam Muhammad Rifai Siregar: 2011 ).
- Memberikan pelayanan yang cepat
- Kerelaan untuk membantu / menolong konsumen
- Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen
Menurut
Tjiptono (2001:160) ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan
meningkatkan kepuasan konsumen, yaitu:
- Relationship marketing
- Dalam strategi ini hubungan transaksi antara penyedia jasa dan konsumen berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain, menjalin suatu kemitraan jangka panjang dengan konsumen secara terus- menerus.
- Superior customer services
- Perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih ungggul dibandingkan para pesaingnya.
- Unconditional guarantees
- Komitmen untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang akhirnya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan kualitas jasa dan kinerja perusahaan.
- Menurut Kotler (1997:503) dalam memuaskan keluhan konsumen ditemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang efektif dalam menyelesaikan masalah sebagai berikut:
- Mengembangkan program pelatihan dan kriteria penerimaan karyawan yang memperhitungkan peran perbaikan pelayanan oleh karyawan.
- Mengembangkan pedoman perbaikan pelayanan yang berfokus pada pencapaian perlakuan yang memadai dan kepuasan konsumen.
- Membongkar semua hambatan yang mempersulit konsumen untuk melakukan pengaduan, juga mengembangkan tanggapan yang efektif termasuk memberi ganti rugi atau kegagalan pelayanan.
- Mempertahankan basis data produk dan konsumen yang memungkinkan perusahaan menganalisis tipe dan sumber keluhan serta menyesuaikan kebijakan.
Menurut
Supranto (2001:80) terdapat enam elemen evaluasi kepuasan konsumen, yaitu:
- Product, yaitu bagaimana konsumen merasa puas terhadap fisik produk.
- Sales, yaitu pelayanan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
- After sales services, yaitu pelayanan yang diberikan kepada konsumen setelah terjadi transaksi jual beli.
- Location, yaitu lokasi distribusi suatu barang dan jasa yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
- Culture, yaitu budaya atau tradisi konsumen yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen akan nilai suatu produk.
- Time, yaitu pengaruh waktu terhadap kualitas barang dan jasa.
Penelitian Variabel
tentang Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi (merode
riset)
Variabel Penelitian
Proses
Pemilihan Tempat Berbelanja
Konsumen
biasanya mendatangi tempat berbelanja dengan tujuan dan motif serta
pertimbangan yang bermacam-macam. Dalam memilih toko, konsumen dapat melakukan
penilaian terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi mereka dalam memilih
tempat berbelanja. Menurut (Engel, F. James, 1995 : 257) atribut-atribut yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat berbelanja :
· Harga
· Penetapan harga suatu
toko harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen,
pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli. Untuk menarik
konsumen untuk berbelanja, maka pengecer harus tanggap terhadap tingkat harga
yang diinginkan oleh konsumen.
· Lokasi
· Dalam memilih tempat
belanja yang diseleksi oleh konsumennya adalah waktu perjalanan dan
kestrategisan tempat dan kemudahan untuk mencapai tempat berbelanja tersebut.
Selain itu kemudahan dalam memarkir kendaraan, kelancaran arus lalu lintas
turut menjadi pertimbangan konsumen. Adanya tempat berbelanja lain pada lokasi
yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer dalam menarik konsumennya.
· Sifat dan Kualitas
Keragaman Barang
· Kedalaman, luas dan
kualitas keragaman barang merupakan determinan dalam memilih toko dan berlaku
pada suatu hypermarket. Pada masa kini banyak toko yang berkembang dengan pesat
dalam kemampuan bersaing, karena kemampuan mereka menyusun dan menyajikan ragam
barang yang dominan.
· Iklan dan Promosi
· Intensitas iklan yang
diterima atau dirasakan oleh konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih
suatu tempat belanja. Iklan yang berisikan tentang promosi penjualan, misalnya
adanya diskon terhadap barang yang ditawarkan akan mempengaruhi konsumen dalam
berbelanja.
· Personel Penjualan
· Personel penjualan
yang berpengetahuan luas dan bersedia membantu dapat sebagai pertimbangan
penting dalam memilih tempat berbelanja.
· Pelayanan yang
Diberikan
· Kemudahan pembelian
barang ternyata mempengaruhi konsumen dalam memilih toko. Selain itu
kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti adanya ATM, juga dianggap sebagai
pelayanan yang dapat meningkatkan arus pengunjung dalam memilih tempat untuk
berbelanja.
· Atribut Fisik Toko
· Fasilitas seperti
lift, penerangan, AC, toilet yang strategis dan mudah dilihat, tata letak,
penempatan lorong serta arsiteknya dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih
toko.
· Atmosfer Toko
Arti
pentingnya atmosfer ini dinyatakan dengan istilah atmosferik toko yaitu; perancangan
secara sadar atas ruang untuk menciptakan efek tertentu pada konsumen. Banyak
pengecer yang menyadari rancanganyang menciptakan kesan nyaman dapat menarik
konsumen dalam memilih toko tersebut dibandingkan toko yang dirancang seadanya
dan menampilkan kesan tidak nyaman.
Pengertian
persepsi
Persepsi
adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita. Persepsi didefinisikan
sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan
stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia (Schiffman,
G. Leon., Lazar, Leslie , 2004 : 137).
Sedangkan
menurut Simamora, Bilson (2002 : 102) persepsi dapat didefinisikan sebagai
suatu proses dengan mana seorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menginterprestasikan stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dengan
menyeluruh.
Pengaruh
yang membelokkan persepsi Individu terbuka terhadap berbagai pengaruh yang
cenderung membelokkan persepsi mereka, yaitu sebagi berikut :
· Penampilan fisik
· Berbagai studi
mengenai penampilan fisik telah menemukan bahwa model yang menarik lebih
persuasif dan mempunyai pengaruh yang lebih positif terhadap sikap dan perilaku
konsumen daripada model yang kelihatannya biasa saja.
· Stereotip
· Stereotip ini
menimbulkan harapan mengenai bagaimana situasi, orang, atau peristiwa tertentu
akan terjadi dan berbagai stereotip ini merupakan faktor penentu yang penting
bagaimana stimuli tersebut kemudian dirasakan.
· Petunjuk yang tidak
relevan
· Ketika diperlukan
untuk membuat pertimbangan yang sulit melalui persepsi, para konsumen sering
kali memberikan respon terhadap stimuli yang tidak relevan.
· Kesan pertama
· Kesan pertama
cenderung pribadi; namun, dalam membentuk kesan yang seperti itu, penerima
belum mengetahui stimuli mana yang relevan, penting, atau yang dapat diramalkan
akan menjadi perilaku lainnya.
· Terlalu cepat
mengambil kesimpulan
· Banyak orang yang
cenderung terlalu cepat mengambil kesiumpulan sebelum meneliti semua keterangan
atau bukti yang berhubungan.
· Efek Halo
Para
pakar perilaku konsumen memperluas gagasan efek halo ini meliputi penilaian
terhadap berbagai obyek atas dasar penilaian pada satu dimensi. Dengan
menggunakan definisi yang lebih luas ini, para pemasar memanfaatkan efek halo
ketika mereka memperluas merek yng berhubungan dengan satu lini produk dengan
yang lain. Pabrikan dan pedagang ritel memperoleh pengakuan dan status yang
cepat untuk produk-produk mereka dengan mengaitkannya dengan nama yang sudah
terkenal.
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap persepsi pelanggan
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pelanggan adalah :
· Harga
· Harga yang rendah
menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas. Harga yang terlalu rendah
menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya harga
yang tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut berkualitas harga yang terlalu
tinggi menimbulkan persepsi penjual tidak percaya terhadap pembeli.
· Citra
· Citra yang baik
menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas. Sehingga pelanggan mudah marah
untuk kesalahan terkecil sekalipun. Citra yang baik menimbulkan persepsi produk
berkualitas sehingga pelanggan memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak untuk
kesalahan selanjutnya.
· Tahap pelayanan
· Kepuasan pelanggan
ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapat selama ia menggunakan
berbagai tahapan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal
pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk oleh tahap
pelayanan selanjutnya, sehingga pelayanan terasa tidak puas dengan pelayanan
secara keseluruhan.
· Momen pelayanan
(situasi pelayanan)
· Situasi pelayanan
dikaitkan dengan kondisi internal pelanggan sehingga mempengaruhi kinerja
pelayanan. Kinerja pelayanan ditentukan oleh pelayanan, proses pelayanan dan
lingkup fisik dimana pelayanan diberikan.
Hipotesis Variabel
tentang Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi (merode
riset)
Hipotesis
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
H1:
Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket
Alfamart dan Indomaret adalah signifikan.
H2:
Variabel lokasi, promosi, harga, kelengkapan produk, dan pelayanan mampu
membentuk kepuasan konsumen.
Metodologi Variabel
tentang Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Alfamart di Bekasi (merode
riset)
I.
Jenis Data dan Sumber Data
Penelitian ini
menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui
kuesioner yang disebarkan kepada konsumen minimarket Alfamart dan Indomaret di
Bekasi.
II.
Populasi dan Obyek Penelitian
Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel
dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti
mengambil sampel sebesar 20 orang konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan
Indomaret di Perumahan Barata, Bekasi. Sedangkan obyek penelitian ini adalah
ritel minimarket Alfamart dan Indomaret di Bekasi.
III.
Metode Pengambilan Data
Metode
Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, yaitu
penelitian deskriptif. Maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode survei, yaitu teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara
langsung berupa opini atau pendapat dari subjek yang diteliti (responden) dengan
menjawab pernyataan-pernyataan kuesioner.Dengan mengajukan kuesioner kepada 20
orang responden. Kuesioner berbentuk pernyataan tertutup, yaitu kuesioner yang
menyajikan pernyataan dengan pilihan jawaban.
Teknik
pengukuran atau penskalaan yang digunakan adalah skala likert. Penelitian
terhadap pernyataan diberi bobot nilai 5 untuk penilaian Sangat Setuju, bobot
nilai 4 untuk penilaian Setuju, bobot nilai 3 untuk penilaian Cukup Setuju,
bobot nilai 2 untuk penilaian Tidak Setuju, bobot nilai 1 untuk penilaian
Sangat Tidak Setuju.
IV.
Variabel Penelitian
Indikator pengukur
variabel yang digunakan adalah:
1. Variabel Lokasi :
a. Banyaknya sarana
transportasi yang menunjang.
b. Lokasi dapat
dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
c. Lingkungan sekitar
yang asri dan teduh.
d. Tempat parkir yang
luas dan aman.
2. Variabel Iklan dan
Promosi :
a. Adanya iklan yang
menarik.
b. Informasi katalog
yang dapat dipercaya.
c. Adanya undian
berhadiah.
d. Adanya hadiah
langsung atas pembelian sejumlah barang tertentu.
3. Variabel Harga :
a. Harga barang
sesuai dengan harga pasar.
b. Adanya potongan
harga.
c. Harga produk
kompetitif dengan harga yang ditawarkan pesaing.
d. Terdapat diskon
khusus pada event tertentu.
4. Variabel Kelengkapan
Produk :
a. Kelengkapan
variasi dan jenis barang yang ditawarkan.
b. Produk yang
ditawarkan merupakan kebutuhan sehari-hari.
c. Produk yang
ditawarkan berkualitas.
d. Tersedia penyaji
informasi untuk barang - barang dengan harga promosi.
5. Variabel Pelayanan
:
a. Pengetahuan
pramuniaga atas produk yang ditawarkan.
b. Pramuniaga yang
ramah dan sopan.
c. Proses transaksi
pembayaran yang cepat.
d. Kasir memberikan
penjelasan yang cukup jelas mengenai cara pembayaran (tunai,
debet, kredit).
V.
Model Penlitian
Variabel Penelitian
Variabel
|
Keteranagan
|
Jenis
|
Notasi
|
Y1
|
Kepuasan konsumen
|
Variabel Terikat
|
Ykk
|
X1
|
Lokasi
|
Variabel Bebas
|
Xl
|
X2
|
Iklan dan Promosi
|
Variabel Bebas
|
Xip
|
X3
|
Harga
|
Variabel Bebas
|
Xh
|
X4
|
Kelengkapan Produk
|
Variabel Bebas
|
Xkp
|
X5
|
Pelayanan
|
Variabel Bebas
|
Xp
|
Dari tabel diatas
maka akan didapat model penelitian sebagai berikut:
Ykk = Xl + Xip + Xh +
Xkp + Xp + e
VI.
Metode Analisis Data
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode statistik dengan mengggunakan analisis
validitas dan reliabilitas, analisis faktor, analisis korelasi. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 11.0. karena keterbatasan
waktu, maka jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 20 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar